PEMIMPIN NON MUSLIM, HARAM!

wp-1467901694399.jpg

Setelah membaca buku yang mengupas beberapa ijtihad Islam Nusantara, kami terkejut dengan kajian pada halaman 28, disitu ditulis:

“Dalam paradigma seperti ini, tentu syarat seorang pemimpin yang paling mendasar adalah faktor integritasnya, bukan agamanya. Lebih-lebih jika melihat fenomena keagamaan masyarakat kontemporer, dimana identitas tidak lagi menjadi jaminan bagi perilaku dan integritasnya, sehingga tidak jarang dijumpai seorang pemimpin muslim tapi korup, sementara ada pemimpin non muslim tapi amanah dan anti korupsi. Di samping itu, tidak terdapat dalil yang tegas melarang non muslim dijadikan sebagai pemimpin.”

Tanggapan: Kewajiban tentang mengangkat pemimpin muslim sudah tertera jelas dalam al-Qur’an dan al-Hadits, Allah SWT berfirman:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لاَ تَتَّخِذُوا الْيَهُودَ وَالنَّصَارَى أَوْلِيَاءَ بَعْضُهُمْ أَوْلِيَاءُ بَعْضٍ وَمَنْ يَتَوَلَّهُمْ مِنْكُمْ فَإِنَّهُ مِنْهُمْ إِنَّ اللهَ لاَ يَهْدِي الْقَوْمَ الظَّالِمِينَ [المائدة : 51]

“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil orang-orang Yahudi dan Nasrani menjadi pemimpin-pemimpin-mu; sebagian mereka adalah pemimpin bagi sebagian yang lain. Barangsiapa diantara kamu mengambil mereka menjadi pemimpin, maka Sesungguhnya orang itu termasuk golongan mereka. Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang zalim. (QS. Al-Ma-idah: 51)

وَلَنْ يَجْعَلَ اللهُ لِلْكَافِرِينَ عَلَى الْمُؤْمِنِينَ سَبِيلًا [النساء : 141]

“Dan Allah sekali-kali tidak akan memberi jalan kepada orang-orang kafir untuk memusnahkan orang-orang yang beriman.” (QS. An-Nisa’: 141)

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا تَتَّخِذُوا الْكَافِرِينَ أَوْلِيَاءَ مِنْ دُونِ الْمُؤْمِنِينَ أَتُرِيدُونَ أَنْ تَجْعَلُوا لِلهِ عَلَيْكُمْ سُلْطَانًا مُبِينًا  [النساء : 144]

“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil orang-orang kafir menjadi wali dengan meninggalkan orang-orang yang mu’min. Inginkah kamu mengadakan alasan yang nyata bagi Allah (untuk menyiksamu)?” (QS. An-Nisa’: 144)

فَإِنَّ اللهَ عَدُوٌّ لِلْكَافِرِينَ [البقرة : 98]

“Sesungguhnya Allah SWT adalah musuh orang-orang kafir” (QS. An-Nisa’: 144)

عَنْ أَبِيْ بَكْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: لَنْ يُفْلِحَ قَوْمٌ وَلَّوْا أَمْرَهُمْ اِمْرَأَةً  [رواه البخاري]

“Dari Abu Bakroh RA, berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda:”Tidak akan berhasil (baik) suatu kaum yang menguasakan urusannya kepada seorang perempuan (menjadikannya pemimpin)”. (HR. Imam al-Bukhari)

عَنْ أَبِي سَعِيدٍ الْخُدْرِيِّ رضي الله عنه، أَنَّهُ سَمِعَ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ: «لَا تُصَاحِبْ إِلَّا مُؤْمِنًا، وَلَا يَأْكُلْ طَعَامَكَ إِلَّا تَقِيٌّ» [رواه الترمذي]

“Dari Abu Sa’id al-Khudri RA, berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda: “Janganlah berkawan kecuali dengan orang mukmin, dan janganlah memakan makanmu kecuali orang yang bertaqwa”. (HR. Imam at-Tirmidzi)

عَنْ عَبْدِ اللهِ بْنِ مَسْعُودٍ رَضِىَ اللهُ عَنْهُ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللهِ -صلى الله عليه وسلم- :« يَا عَبْدَ اللهِ أَىُّ عُرَى الإِسْلاَمِ أَوْثَقُ؟ ». قَالَ قُلْتُ : اللهُ وَرَسُولُهُ أَعْلَمُ. قَالَ :« الْوَلاَيَةُ فِى اللهِ الْحُبُّ فِى اللهِ وَالْبُغْضُ فِى اللهِ ». (رواه البيهقي)

“Dari Abdullah bin Mas’ud RA, berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda: “Wahai Abdullah, apa tali Islam yang paling kokoh?, aku menjawab: ‘Allah dan Rasul-Nya lebih mengetahui’, kemudian Rasulullah SAW bersabda: Yaitu al-walayah fillah (cinta dan benci karena Allah) ”. (HR. Imam al-Baihaqi)

عبد الله بن عباس – رضي الله عنهما – : قال : سمعتُ رسولَ الله -صلى الله عليه وسلم- يقول اللهم اجعلنا هَادِينَ مهتدينَ ، غير ضالِّينَ ، ولا مُضِلِّينَ ، سِلْما لأوليَائِكَ ، وحَرْبا لأعدائِكَ ، نُحِبُّ بِحُبِّكَ مَنْ أَحَبَّكَ ، ونُعَادي بِعَدَاوتِكَ مَن خالَفَكَ (رواه الترمذي)

“Dari Abdullah bin Abbas RA, berkata saya mendengar Rasulullah SAW bersabda (dalam do’anya): “Ya Allah, jadikanlah kami sebagai orang-orang yang memberi petunjuk (kepada selain kami) dan dianugerahi petunjuk (dari Engkau), janganlah Engkau jadikan kami termasuk orang-orang tersesat lagi menyesatkan, dan jadikanlah kami sebagai orang-orang pendamai kepada setiap kekasih-Mu dan (sebagai) pemusuh kepada setiap musuh-Mu. Dengan dasar cinta-Mu kami dapat mencintai setiap orang yang mencintai-Mu, dan karena benci-Mu (pula) kami memusuhi setiap orang yang mendurhakai-Mu. (HR. Imam at-Tirmidzi)

Ayat-ayat al-Qur’an dan hadits-hadits  di atas secara tegas menunjukkan berkawan dan berteman dengan orang-orang kafir saja dilarang oleh agama Islam, apalagi menjadikan mereka sebagai pimpinan umat Islam! Kemudian dijelaskan pula, Rasulullah SAW memastikan bahwa suatu kaum yang menjadikan wanita sebagai pimpinannya, urusan mereka tidak akan pernah baik alias tidak akan memperoleh keberhasilan, apalagi menjadikan kafir yang notabenenya musuh Allah SWT sebagai pimpinan! Dalam diskursus ushul fiqh, seringkali permasalahan semacam ini dibuat contoh konsep qiyas awlawi.

Dalam kitab al Mufasshol fi Syarhi Ayatil Bala wal Baro  menyitir al Quran surat al Hujurot: 9-10 juga dijelaskan bahwa memilih pemimpin muslim yang buruk dan jahat (korup) lebih baik dari pada memilih pemimpin kafir yang baik dan bagus.

وَلْيُعْلَم أنَّ المؤْمِن تَجِب مُوالاتُه وَإِنْ ظَلَمكَ وَاعْتَدَي عَلَيْك ، وَالكَافِر تَجِب مُعَادَاتُه وَإِنْ أَعْطَاكَ وَأحْسَنَ إِلَيك. [المفصل في شرح آية الولاء والبراء]

“Dan harus diketahui bahwa orang mukmin wajib dijadikan teman walaupun dia berbuat dzolim dan memusuhi kamu, sedangkan orang kafir wajib dimusuhi walaupun dermawan dan berbuat baik kepadamu.”

Fenomena ibu kota Jakarta yang dipimpin Kafir Ahok patut menjadi bukti nyata bahwa kepemimpinan musuh Allah SWT di suatu daerah yang mayoritas muslim sudah tentu menyebabkan puluhan krisis (krisis aqidah, syariah seperti pelarangan penyembelihan hewan qurban di tempat umum oleh Ahok, ekonomi seperti rupiah tidak stabil dan rakyat jelata semakin miskin dan sengsara, politik dan kepercayaan), malapetaka, carut marut, tidak barokah, fitnah di sana sini, dan kerusakan-kerusakan di seluruh lapisan masyarakat, seperti penggusuran luar batang, pasar ikan, kampung pulo dst…

Dukungan Parpol-parpol besar seperti Golkar, Nasdem, Hanura terhadap Ahok dalam Pilgub mendatang merupakan konspirasi musuh-musuh Islam yang ingin menghancurkan umat Islam.

Oleh karena itu, umat Islam di Indonesia wajib bersatu memilih pemimpin muslim adil dan melawan kebiadaban si kafir Arogan Ahok. Jika berdiam diri, maka di kesempatan berikutnya umat ini betul-betul akan menjadi sekerumunan manusia yang hilang haibah-nya (kemuliaan dan kewibawaannya) di hadapan musuh-musuhnya yang siang dan malam mengintai untuk menghancurkan dirinya.

Wallahu A’lam

*PemikiranSyaikhina

Tinggalkan komentar